Kamis, 21 Agustus 2014

Contoh pidato kependudukan



Assalamu’alaikum wr.wb.
                Wabihi nasta’inu ‘ala umuriddun yaa waddin, wassolato wassalamu ‘ala asrofil anbiyaa-I wal mursalin, wa’ala alihi wa ashabihi ajma’in amma ba’du. Yang terhormat dewan juri lomba pidato kependudukan. Peserta lomba pidato kependudukan yang saya hormati, serta hadirin yang saya muliakan. Pertama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah memberikan rahmat, hidayah, anugrah, dan inayahnya sehingga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat wal’afiat.
                Syalawat dan salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafa,atnya di Yaumul Kiyamah. Aamiin allohuma aamin.
Hadirin yang di muliakan Alloh
Ijinkan saya disini untuk berpidato singkat tentang pengaruh pertambahan penduduk terhadap kualitas hidup, kehidupan social, budaya dan agama.
                Penduduk awalnya adalah orang yang menetap di suatu wilayah dan orang tersebut menghasilkan keturunan sepanjang berlangsungnya kehidupan di dunia yang mengakibatkan kepadatan penduduk apabila tidak di imbangi dengan kualitas penduduk. Efek dari pertumbuhan penduduk yang tinggi berpengaruh dalam kualitas hidup yang dapat dilihat dari segi pendidikan dan kesehatan. Maraknya pergaualan bebas, IMS( infeksi Menular Seksual), Seks Bebas,  KTD (Kehamilan Yang Tidak Diharapkan), Menikah muda, HIV/AIDS, menikah sebelum lulus sekolah, penggunaan Narkoba dan lain-lain. Contoh di lingkungan sekolah yaitu kebebasan para pelajar untuk pacaran yang tidak sesuai, akibatnya terjadi kehamilan yang tidak diharapkan dan otomatis anak tersebut harus di keluarkan dari sekolah. Di temukannya penyakit –penyakit menular di tataran pelajar bahkan di jenjang SMP pun sudah terjadi dan penggunaan narkoba. Hal ini berawal dari kualitas edukasi atau pendidikan.
                Pendidikan adalah pondasi untuk membangun karakter manusia. Walaupun pendidikan juga bukan satu-satunya cara untuk menekan pertumbuhan penduduk. Tapi kebanyakan semua masalah yang berkaitan dengan kesehatan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan dirinya. Sebagai contoh, di suatu sosialisasi penyuluhan penyakit menular di lingkungan RT kemarin, ada ibu-ibu yang sempat spotan berbicara “ wonk kula mboten ngertos amargi mboten sekolah.”. betapa jelasnya pengaruh pendidikan di dunia kita. Pertumbuhan yang tinggi menyulitkan dalam pemberian informasi, apalagi jika di pelosok desa  yang padat penduduk.
                Solusinya adalah dengan edukasi atau pendidikan dimulai dari generasi mudanya terutama tentang KRR ( Kesehatan Reproduksi Remaja) . Adanya PIK KRR di sekolah-sekolah  akan sangat membantu penyampaian informasi  karena dalam forum itu remaja akan sering di beri penyuluhan untuk merubah pola pikirnya menjadi generasi muda yang  berGenRe. GenRe adalah remaja dan pemuda yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai remaja, namun penuh dengan perencanaan matang dalam menapaki masa depan. Perencanaan mantang itu berupa kesiapan fisik, mental dan spiritual untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga nantinya. Remaja yang berGenRe harapannya dapat menjalankan 8 fungsi keluarga.
·         Fungsi agama, orang tua akan mengenalkan , menanamkan, mengembangkan nilai-nilai agama. Seperti mengajarinya solat, mengaji.
·         Fungsi Sosial Budaya,keluarga akan berusaha melestarikan dan mempertahankan budaya yang baik tentunya. Seperti melestarikan tarian dan lagu-lagu daerah.
·         Fungsi Cinta dan kasih saying
·         Fungsi perlindungan,keluarga sebagai tempat mencurahkan masalah sehingga keluarga sebagai pembentuk kepribadian untuk terbuka kepada anggota keluarganya.
·         Fungsi Reproduksi
·         Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, sebagai wadah pensosialisasi mengenai kesehatan. Mungkin saja anak malu kalau mengtakannya pada Bidan atau Dokter. Jadi orang tua di jadikan perantara sementara.
·         Fungsi Ekonomi
·         Fungsi Lingkungan
Hadirin yang saya hormati,
Ternyata fungsi keluarga sangat besar kaitannya dengan pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu untuk menekannya, keluarga harus ikut dalam program KB (dua anak lebih baik).program ini dimaksudkan untuk meminimalkan dampak pertumbuhan penduduk yang tinggi karena tidak mungkin jika kita menyuruh orang yang sudah tua untuk mati, agar kepadatan penduduk tetap stabil apalagi berharap ada perang besar lagi. Jangankan perang, masalah kependudukanpun kita sudah kualahan. Sekarang mari kita renungkan tentang falsafah masyarakat Jawa yang berpedoman bahwa ‘banyak anak, banyak rezeki’. Kita sebagai manusia yang sadar perbedaan dan tidak menghardik pendapat, tidak sewajarnya kita menyalahkan filsafah tadi. Hanya perlu meluruskan di jaman sekarang. Bolehkah kalau saya mengatakan banyak anak banyak tanggungan?
Keluarga yang banyak anak sudah jelas memiliki tanggungan yang lebih besar daripada keluarga sedikit anak.misalnya tanggungan untuk menyekolahkan, membiayai hidup, merawat kesehetan dll. Seperti yang kita lihat bahwa semakin banyak anak akan menghambat perkembangan kualitas manusia. KB adalah solusi tepatnya. Pentingnya KB:
·         Menekan pertumbuhan penduduk
·         Mengurangi tanggungan keluarga
·         Memaksimalkan pengembangan anggota keluarga
·         Meningkatkan kesejahteraan Ibu,anak dalam rangka mewujutkan NKKBS (Norma Keluarga  Kecil Bahagia Sejahtera)
Hadirin yang di rahmati Alloh
Jadi, semakin tinggi pertumbuhan penduduk akan semakin rendah kualitas hidup, kehidupan social, budaya dan agama. karena kualitas hidup banyak  di pengaruhi oleh pendidikan dan kesehatan, sementara pendidikan di dapat dari pendapatan ekonomi yang baik  dan ekonomi yang baik di dukung dengan kesehatan yang baik pula. Dengan kesehatan yang baik kita mampu beraktivitas normal, mengembangkan potensi kita, mewujudkan mimpi, berbudaya, berkehidupan social yang baik dan membangun bangsa dan Negara yang sangat kita cintai. Tapi kita ,memulainya dari hal yang kecil,terutama dari diri kita sendiri yang berGenRe. Salam GenRe !
 Demikian pidato singkat dari saya, apabila ada kata yang kurang berkenan saya mohon ketulusannya untuk memaafkan kesalahan saya. Cukup sekian, wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar