Assalamu’alaikum wr.wb.
Wabihi
nasta’inu ‘ala umuriddun yaa waddin, wassolato wassalamu ‘ala asrofil anbiyaa-I
wal mursalin, wa’ala alihi wa ashabihi ajma’in amma ba’du. Yang terhormat dewan
juri lomba pidato kependudukan. Peserta lomba pidato kependudukan yang saya
hormati, serta hadirin yang saya muliakan. Pertama marilah kita panjatkan puja
dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah memberikan
rahmat, hidayah, anugrah, dan inayahnya sehingga kita dapat berkumpul disini dalam
keadaan sehat wal’afiat.
Syalawat
dan salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
semoga kita mendapat syafa,atnya di Yaumul Kiyamah. Aamiin allohuma aamin.
Hadirin yang di muliakan Alloh
Ijinkan saya disini untuk berpidato singkat tentang pengaruh
pertambahan penduduk terhadap kualitas hidup, kehidupan social, budaya dan
agama.
Penduduk
awalnya adalah orang yang menetap di suatu wilayah dan orang tersebut
menghasilkan keturunan sepanjang berlangsungnya kehidupan di dunia yang
mengakibatkan kepadatan penduduk apabila tidak di imbangi dengan kualitas
penduduk. Efek dari pertumbuhan penduduk yang tinggi berpengaruh dalam kualitas
hidup yang dapat dilihat dari segi pendidikan dan kesehatan. Maraknya
pergaualan bebas, IMS( infeksi Menular Seksual), Seks Bebas, KTD (Kehamilan Yang Tidak Diharapkan),
Menikah muda, HIV/AIDS, menikah sebelum lulus sekolah, penggunaan Narkoba dan
lain-lain. Contoh di lingkungan sekolah yaitu kebebasan para pelajar untuk
pacaran yang tidak sesuai, akibatnya terjadi kehamilan yang tidak diharapkan
dan otomatis anak tersebut harus di keluarkan dari sekolah. Di temukannya
penyakit –penyakit menular di tataran pelajar bahkan di jenjang SMP pun sudah
terjadi dan penggunaan narkoba. Hal ini berawal dari kualitas edukasi atau
pendidikan.
Pendidikan
adalah pondasi untuk membangun karakter manusia. Walaupun pendidikan juga bukan
satu-satunya cara untuk menekan pertumbuhan penduduk. Tapi kebanyakan semua
masalah yang berkaitan dengan kesehatan karena kurangnya pengetahuan masyarakat
terhadap kesehatan dirinya. Sebagai contoh, di suatu sosialisasi penyuluhan
penyakit menular di lingkungan RT kemarin, ada ibu-ibu yang sempat spotan
berbicara “ wonk kula mboten ngertos amargi mboten sekolah.”. betapa jelasnya
pengaruh pendidikan di dunia kita. Pertumbuhan yang tinggi menyulitkan dalam
pemberian informasi, apalagi jika di pelosok desa yang padat penduduk.
Solusinya
adalah dengan edukasi atau pendidikan dimulai dari generasi mudanya terutama
tentang KRR ( Kesehatan Reproduksi Remaja) . Adanya PIK KRR di
sekolah-sekolah akan sangat membantu
penyampaian informasi karena dalam forum
itu remaja akan sering di beri penyuluhan untuk merubah pola pikirnya menjadi
generasi muda yang berGenRe. GenRe
adalah remaja dan pemuda yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku
sebagai remaja, namun penuh dengan perencanaan matang dalam menapaki masa
depan. Perencanaan mantang itu berupa kesiapan fisik, mental dan spiritual
untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga nantinya. Remaja yang berGenRe
harapannya dapat menjalankan 8 fungsi keluarga.
·
Fungsi agama, orang tua akan mengenalkan ,
menanamkan, mengembangkan nilai-nilai agama. Seperti mengajarinya solat,
mengaji.
·
Fungsi Sosial Budaya,keluarga akan berusaha
melestarikan dan mempertahankan budaya yang baik tentunya. Seperti melestarikan
tarian dan lagu-lagu daerah.
·
Fungsi Cinta dan kasih saying
·
Fungsi perlindungan,keluarga sebagai tempat
mencurahkan masalah sehingga keluarga sebagai pembentuk kepribadian untuk
terbuka kepada anggota keluarganya.
·
Fungsi Reproduksi
·
Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, sebagai wadah
pensosialisasi mengenai kesehatan. Mungkin saja anak malu kalau mengtakannya
pada Bidan atau Dokter. Jadi orang tua di jadikan perantara sementara.
·
Fungsi Ekonomi
·
Fungsi Lingkungan
Hadirin yang saya hormati,
Ternyata fungsi keluarga sangat
besar kaitannya dengan pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu untuk menekannya,
keluarga harus ikut dalam program KB (dua anak lebih baik).program ini
dimaksudkan untuk meminimalkan dampak pertumbuhan penduduk yang tinggi karena
tidak mungkin jika kita menyuruh orang yang sudah tua untuk mati, agar
kepadatan penduduk tetap stabil apalagi berharap ada perang besar lagi.
Jangankan perang, masalah kependudukanpun kita sudah kualahan. Sekarang mari
kita renungkan tentang falsafah masyarakat Jawa yang berpedoman bahwa ‘banyak
anak, banyak rezeki’. Kita sebagai manusia yang sadar perbedaan dan tidak
menghardik pendapat, tidak sewajarnya kita menyalahkan filsafah tadi. Hanya
perlu meluruskan di jaman sekarang. Bolehkah kalau saya mengatakan banyak anak
banyak tanggungan?
Keluarga yang banyak anak sudah
jelas memiliki tanggungan yang lebih besar daripada keluarga sedikit
anak.misalnya tanggungan untuk menyekolahkan, membiayai hidup, merawat
kesehetan dll. Seperti yang kita lihat bahwa semakin banyak anak akan
menghambat perkembangan kualitas manusia. KB adalah solusi tepatnya. Pentingnya
KB:
·
Menekan pertumbuhan penduduk
·
Mengurangi tanggungan keluarga
·
Memaksimalkan pengembangan anggota keluarga
·
Meningkatkan kesejahteraan Ibu,anak dalam rangka
mewujutkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera)
Hadirin yang di rahmati Alloh
Jadi, semakin tinggi pertumbuhan
penduduk akan semakin rendah kualitas hidup, kehidupan social, budaya dan
agama. karena kualitas hidup banyak di
pengaruhi oleh pendidikan dan kesehatan, sementara pendidikan di dapat dari
pendapatan ekonomi yang baik dan ekonomi
yang baik di dukung dengan kesehatan yang baik pula. Dengan kesehatan yang baik
kita mampu beraktivitas normal, mengembangkan potensi kita, mewujudkan mimpi,
berbudaya, berkehidupan social yang baik dan membangun bangsa dan Negara yang
sangat kita cintai. Tapi kita ,memulainya dari hal yang kecil,terutama dari
diri kita sendiri yang berGenRe. Salam GenRe !
Demikian pidato singkat dari saya, apabila ada
kata yang kurang berkenan saya mohon ketulusannya untuk memaafkan kesalahan
saya. Cukup sekian, wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar